Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Perdana Menteri baru Jepang, Sanae Takaichi, telah menandatangani perjanjian kerangka kerja di Tokyo untuk mengamankan pasokan mineral kritis dan logam tanah jarang. Gedung Putih menyatakan bahwa langkah ini bertujuan untuk memperkuat rantai pasokan melalui investasi terkoordinasi dan praktik pasar yang adil.
Gedung Putih pada hari Senin menyebutkan bahwa Amerika Serikat dan Jepang berencana untuk mencapai tujuan ini dengan menggunakan alat kebijakan ekonomi dan investasi bersama untuk mempercepat pengembangan pasar yang terdiversifikasi, cair, dan adil bagi mineral kritis dan logam tanah jarang.
Dalam waktu enam bulan setelah perjanjian ini, kedua negara bermaksud untuk mengambil langkah-langkah mendukung proyek yang menghasilkan produk akhir untuk dikirimkan kepada pembeli di Amerika Serikat, Jepang, dan negara-negara lain yang memiliki pandangan serupa, tambahnya.
Washington dan Tokyo juga akan bekerja untuk mengamankan rantai pasokan mineral kritis mereka dengan menangani apa yang disebut Gedung Putih sebagai "kebijakan non-pasar dan praktik perdagangan yang tidak adil."
Jabat tangan kuat
Kesepakatan ini terjadi saat Trump bertemu dengan Takaichi untuk pertama kalinya sejak ia menjadi pemimpin perempuan pertama Jepang. Pertemuan tersebut berfokus pada perdagangan, pertahanan, dan keamanan regional.
Takaichi diperkirakan akan menawarkan paket investasi AS senilai $550 miliar yang telah disepakati awal tahun ini, termasuk pembangunan kapal, serta peningkatan pembelian kedelai, gas alam, dan truk pickup dari Amerika Serikat, menurut Reuters.
Ia juga berencana memberi tahu Trump bahwa ia sedang mempersiapkan untuk mencalonkannya sebagai penerima Hadiah Nobel Perdamaian, menurut laporan penyiar NTV yang mengutip sumber pemerintah.
Gestur tersebut mungkin dapat meredakan tuntutan Trump agar Tokyo mengeluarkan lebih banyak dana untuk mempertahankan pulau-pulau dari ancaman China yang semakin agresif. Takaichi telah berjanji minggu lalu untuk mempercepat rencana meningkatkan anggaran pertahanan hingga 2 persen dari PDB.
"Ini adalah jabat tangan yang sangat kuat," kata Trump saat keduanya berpose untuk foto di Istana Akasaka di pusat kota Tokyo sebelum dipandu ke aula untuk menerima penghormatan kehormatan.
Trump memuji upaya Jepang untuk meningkatkan kapasitas militernya dan membeli lebih banyak peralatan pertahanan dari AS, sementara Takaichi memuji peran Trump dalam mengamankan gencatan senjata antara Kamboja dan Thailand, serta antara Israel dan Hamas, sebagai pencapaian yang "belum pernah terjadi sebelumnya."
Protes sebelum pertemuan
Sebelum pertemuan tersebut, banyak pengunjuk rasa turun ke jalan-jalan di Tokyo untuk mengecam kunjungan Presiden AS Donald Trump dan pertemuannya dengan Perdana Menteri Jepang yang baru terpilih, Sanae Takaichi.
Para pengunjuk rasa membawa poster yang mengkritik Trump dan Takaichi serta menuduh Jepang dan Amerika Serikat memicu ketegangan terhadap China.








