Organisasi kemanusiaan Indonesia, Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), melaporkan bahwa Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara masih berada di bawah pengawasan ketat tentara Israel meski gencatan senjata diterapkan sejak 10 Oktober 2025.
Relawan MER-C di lokasi menyebutkan pasukan Israel masih bertahan di sekitar kompleks rumah sakit, terutama di bagian belakang. Akses menuju Wisma Joserizal Jurnalis, yang digunakan sebagai tempat tinggal dan pusat koordinasi relawan, hanya dapat diakses dari arah selatan karena adanya tank dan suara tembakan yang belum berhenti. Wisma itu sendiri mengalami kerusakan parah, dengan dinding berlubang dan isi bangunan berserakan akibat serangan sebelumnya.
Sejak perang Israel melawan Gaza pada Oktober 2023, RS Indonesia beberapa kali menjadi sasaran, meski hukum internasional melarang serangan terhadap fasilitas dan tenaga medis. Pada November 2023, bangsal operasi rumah sakit rusak akibat serangan, diikuti serangan udara pada Oktober 2024. Pasukan Israel juga menembaki pengungsi di sekitar gerbang rumah sakit dan mengepung RS Indonesia pada Mei lalu, hingga pelayanan kesehatan lumpuh dan pasien serta tenaga medis harus dievakuasi pada awal Juni.
Tantangan pemulihan dan akses kemanusiaan
MER-C mengutuk keras tindakan militer Israel yang terus mengawasi dan menduduki kompleks RS Indonesia. Organisasi ini menekankan bahwa fasilitas medis seperti rumah sakit harus dilindungi berdasarkan hukum internasional dan mendesak agar akses kemanusiaan segera dibuka sepenuhnya untuk warga Gaza yang membutuhkan.
Sejak gencatan senjata, sejumlah warga mulai kembali ke rumah mereka di Gaza Utara, baik berjalan kaki maupun menggunakan kendaraan. Relawan MER-C mencatat bantuan kemanusiaan mulai masuk secara bertahap, termasuk distribusi makanan, obat-obatan, dan kebutuhan medis. Meski demikian, pemulihan fasilitas rumah sakit dan pelayanan kesehatan masih menghadapi banyak kendala karena kerusakan parah pada bangunan dan keterbatasan pasokan medis.
Situasi ini menunjukkan bahwa meski gencatan senjata telah diberlakukan, tantangan besar masih dihadapi dalam upaya pemulihan dan penyediaan bantuan kemanusiaan di Gaza. MER-C menegaskan komitmennya untuk terus mendampingi warga yang terdampak konflik dan memastikan pelayanan medis berjalan seoptimal mungkin.
