Indonesia mencatat sejarah baru dalam penguasaan teknologi maritim modern dengan keberhasilan uji penembakan torpedo Kapal Selam Otonom (KSOT) di perairan Koarmada II, Surabaya, pada hari Kamis. Uji coba ini menjadi simbol kemajuan signifikan industri pertahanan nasional menuju kemandirian teknologi bawah laut.
Uji penembakan torpedo KSOT disaksikan langsung oleh Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, dan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali dari geladak KRI dr. Soeharso. Dari Jakarta, Presiden RI Prabowo Subianto turut mengikuti jalannya peluncuran secara langsung melalui sistem komunikasi jarak jauh.
Menhan Sjafrie menegaskan bahwa pencapaian ini merupakan langkah besar bagi Indonesia dalam penguasaan sistem pertahanan tanpa awak. “Ini adalah kebanggaan kita bahwa anak bangsa bisa memproduksi alutsista yang setara dengan negara-negara global di bidang teknologi militer,” ujar Menhan RI menurut pernyataan resmi TNI Angkatan Laut.
Ia menambahkan, Indonesia kini resmi menjadi negara keempat di dunia setelah Amerika Serikat, Rusia, dan China yang berhasil memproduksi kapal selam otonom.
Menurut Sjafrie, keberhasilan KSOT tidak hanya menunjukkan kemampuan teknis, tetapi juga mencerminkan tekad dan kolaborasi antara Kementerian Pertahanan, TNI AL, dan industri pertahanan nasional dalam memperkuat daya tangkal maritim.
Teknologi maritim
Sementara itu, KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali menilai peluncuran torpedo berjalan sesuai harapan. “Torpedo berhasil keluar dari peluncur dengan baik. KSOT nantinya akan berperan dalam menjaga choke point strategis di wilayah perairan Indonesia,” ujarnya.
Direktur Utama PT PAL Indonesia, Kaharuddin Djenod, mengonfirmasi bahwa seluruh tahapan uji penembakan torpedo berlangsung sukses. Ia menyebutkan, keberhasilan ini merupakan hasil riset panjang dan penguasaan teknologi yang dikembangkan sepenuhnya oleh insinyur Indonesia.
KSOT sendiri dikembangkan sebagai bagian dari mandat Kementerian Pertahanan untuk memperkuat sistem pertahanan laut tanpa awak dengan kemampuan tempur tinggi. Kapal selam otonom ini dirancang untuk melengkapi armada kapal selam berawak TNI AL sekaligus membuka jalan bagi pengembangan Underwater Unmanned Vehicle (UUV) dan selanjutnya Autonomous Underwater Vehicle (AUV).
Keberhasilan uji penembakan torpedo KSOT menjadi bukti nyata kemajuan industri pertahanan nasional dalam menghasilkan teknologi maritim yang mampu meningkatkan keamanan regional dan memperkuat stabilitas nasional. Dengan riset dan inovasi, PT PAL Indonesia memberikan perannya dalam transformasi pertahanan maritim menuju Indonesia yang tangguh, berdaulat, dan berdaya saing global.














