POLITIK
2 menit membaca
Indonesia serukan 'Semangat Bandung', desak hidupkan kembali peran Gerakan Non-Blok (GNB)
Wamenlu RI Arrmanatha Nasir menyerukan kebangkitan kembali GNB dalam Pertemuan di Kampala, Uganda, guna memperkuat solidaritas dan relevansi GNB atas tantangan global. Ia juga menegaskan pentingnya reformasi internal dan dukungan bagi Palestina.
Indonesia serukan 'Semangat Bandung', desak hidupkan kembali peran Gerakan Non-Blok (GNB)
Wamenlu RI, Arrmanatha Nasir di Pertemuan Menteri Luar Negeri Gerakan Non-Blok (GNB) ke-19 di Kampala, Uganda, 15–16 Oktober 2025. (Foto: KEMLU RI)
16 Oktober 2025

Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Arrmanatha Christiawan Nasir, memimpin delegasi Indonesia dalam Pertemuan Tingkat Menteri Luar Negeri Biro Koordinasi Gerakan Non-Blok (GNB) ke-19 yang berlangsung di Kampala, Uganda, pada 15–16 Oktober 2025.

Dalam pidatonya, Wamenlu yang akrab disapa Tata menekankan pentingnya menghidupkan kembali Semangat Bandung 1955 guna memperkuat kerja sama di antara negara-negara anggota GNB agar gerakan tersebut tetap relevan menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.

“Pertanyaannya bukan lagi apakah GNB masih relevan, tetapi apakah GNB memilih untuk tetap relevan,” ujar Tata, seraya menyoroti kondisi geopolitik dunia yang diwarnai ketegangan, perkembangan teknologi yang cepat, meningkatnya kesenjangan sosial, krisis iklim, dan menurunnya tingkat kepercayaan global.

Tata juga menyoroti menurunnya solidaritas GNB terhadap perjuangan Palestina. 

Ia menyesalkan bahwa hanya sekitar 70 persen anggota GNB mendukung Deklarasi New York tentang Solusi Dua Negara. “Kemerdekaan Palestina dulu menjadi denyut nadi GNB, namun kini suara kolektif gerakan ini semakin memudar,” tegasnya.

Wamenlu Tata menyerukan agar GNB memperkuat solidaritas serta melakukan reformasi internal yang menghasilkan manfaat konkret bagi masyarakat. 

“Kita harus menghentikan kebiasaan menghabiskan sumber daya untuk menyusun ribuan halaman dokumen yang tidak memberikan dampak langsung bagi rakyat,” katanya.

Ia juga menekankan pentingnya sistem multilateral yang kuat dan adil, berlandaskan Piagam PBB dan hukum internasional. Menurut Tata, GNB harus berada di garis depan dalam memperjuangkan reformasi PBB agar sistem global lebih inklusif dan berpihak pada keadilan, khususnya bagi rakyat Palestina.

Dalam penutup pidatonya, Tata mengajak negara-negara anggota GNB memperkuat kerja sama Selatan-Selatan dan memanfaatkan NAM Centre for South-South Technical Cooperation di Jakarta sebagai pusat pengembangan pengetahuan dan kerja sama pembangunan antarnegara berkembang. 

“Kita harus menghidupkan kembali semangat kebersamaan — dari GNB untuk GNB — guna saling memberdayakan dan memperkuat kemandirian kolektif,” tutup Wamen Tata.

Pertemuan GNB di Kampala dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Uganda, Odongo Jeje Abubakhar, yang juga menjabat sebagai Ketua GNB periode 2024–2027. Dengan tema “Deepening Cooperation for Shared Global Affluence”, pertemuan tersebut dihadiri oleh puluhan perwakilan negara anggota dan menghasilkan Dokumen Final berisi prioritas strategis GNB, mencakup isu perdamaian dan keamanan, pembangunan berkelanjutan, perubahan iklim, dan pengentasan kemiskinan.

Partisipasi Indonesia dalam forum ini menegaskan kembali komitmen terhadap semangat Konferensi Asia Afrika Bandung 1955 — semangat solidaritas, anti-kolonialisme, dan kerja sama antarnegara berkembang — serta membawa semangat Bandung ke Kampala sebagai kontribusi nyata bagi perdamaian dan pembangunan global yang berkeadilan.

TerkaitTRT Indonesia - Indonesia desak komitmen global untuk bebas senjata nuklir: Menlu RI di PBB

Jelajahi
Dari Queens ke Gedung Putih: Mengapa pemungutan suara New York hari ini dapat mengubah politik Amerika
Zohran Mamdani menang pemilu wali kota New York, sosok pemuda Muslim yang mengejutkan politik AS
Dari Baghdad ke Abuja: Naskah lama Amerika tentang pembebasan dan kehancuran
Trump ancam potong dana federal jika Zohran Mamdani menangkan pemilu wali kota NYC
Peru putuskan hubungan diplomatik dengan Meksiko karena suaka untuk mantan PM
Prabowo dan PM Selandia Baru sepakat perluas kerja sama ekonomi dan pendidikan
'Bukan kesepakatan akhir': Apa yang tersembunyi di balik gencatan perang dagang Trump dan Xi?
Rusia dan China sedang uji coba nuklir tetapi mereka 'tidak membicarakannya': Trump
Biaya asuransi kesehatan AS melonjak, 20 juta warga kelas menengah panik
Türkiye adalah pusat tatanan dunia dan diplomasi, kata Amitav Acharya
AS berjanji akan 'tegas bela kepentingannya' dalam pertemuan ASEAN dengan China di tengah ketegangan
Kebuntuan FATF menunjukkan Iran terjebak antara 'poros resistensi' dan bahaya ekonomi
Trump dan Xi di Busan, janji redakan ketegangan perdagangan dan dukung perdamaian dunia
Trump akui tak bisa menjabat untuk periode ketiga, tapi sekutu bilang dia belum selesai
Saat perang Ukraina menguji hubungan AS-Rusia, apa yang akan terjadi selanjutnya dalam duel Putin-Trump?
Sekjen PBB Guterres ragu soal keadilan pemilu di Myanmar yang akan datang