Presiden Prabowo Subianto dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto telah menggelar pembicaraan terkait rencana pengiriman pasukan Indonesia untuk misi penjaga perdamaian di kawasan Gaza, menurut keterangan resmi.
Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Freddy Ardianzah menjelaskan, semua rencana strategis mengenai penugasan pasukan ke luar negeri dibahas lintas kementerian dan lembaga untuk menjamin keselarasan dengan kebijakan luar negeri Indonesia. Ia menegaskan bahwa setiap langkah militer di luar negeri hanya bisa dilakukan atas instruksi langsung Presiden.
Koordinasi antara Kementerian Pertahanan dan Kementerian Luar Negeri sudah berlangsung, guna memastikan bahwa pengiriman pasukan tetap sejalan dengan prinsip bebas aktif dan non-blok yang dipegang Indonesia. Ardianzah menambahkan bahwa TNI sudah mulai mempersiapkan personel agar siap dikerahkan jika keputusan akhir diterbitkan.

Selain unsur tempur, kontingen yang disiapkan direncanakan mencakup keahlian di bidang konstruksi, medis, dan dukungan psikologis untuk membantu pembangunan dan pemulihan infrastruktur serta warga sipil di Gaza.
Secara paralel, Presiden Prabowo sebelumnya menyampaikan kepada PBB bahwa Indonesia siap mengerahkan 20.000 atau lebih personel untuk misi penjaga perdamaian di Gaza atau wilayah konflik lainnya jika diminta.
Inisiatif Indonesia ini juga terhubung dengan langkah kemanusiaan lainnya, seperti rencana pendirian fasilitas medis di Pulau Galang untuk sekitar 2.000 warga Gaza yang terluka.
Meski demikian, keputusan akhir masih menunggu kesepakatan politik dan diplomasi antarnegara serta mandat dari organisasi internasional terkait. Indonesia memposisikan diri sebagai aktor yang aktif dalam diplomasi Timur Tengah sambil tetap menjaga konsistensi sikapnya terhadap dukungan hak bangsa Palestina dan solusi dua negara.













