IKLIM
2 menit membaca
Puluhan rumah di Temanggung rusak akibat angin kencang
Pemerintah daerah mengimbau warga untuk tetap tenang, mengenali potensi bencana, dan segera menyelamatkan diri ke tempat aman saat cuaca ekstrem terjadi.
Puluhan rumah di Temanggung rusak akibat angin kencang
Bupati Temanggung, Agus Setyawan, meninjau sejumlah lokasi pemukiman warga yang mengalami kerusakan. Foto: BPBD Kabupaten Temanggung
14 Oktober 2025

Cuaca ekstrem melanda wilayah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, pada Senin, menyebabkan puluhan rumah rusak di empat kecamatan. Hujan deras disertai butiran es dan angin kencang menghantam permukiman warga secara tiba-tiba saat cuaca sebelumnya masih cerah.

Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Temanggung, total 39 rumah mengalami kerusakan, terdiri dari 31 unit rusak ringan dan 8 unit rusak berat. Empat kecamatan terdampak bencana ini yakni Temanggung, Selopampang, Tlogomulyo, dan Tembarak.

Bupati Temanggung Agus Setyawan turun langsung meninjau wilayah terdampak pada Selasa. Sejumlah titik yang dikunjungi antara lain Desa Gambasan dan Desa Selopampang di Kecamatan Selopampang, serta Dusun Pundung, Desa Tanjungsari di Kecamatan Tlogomulyo.

Agus menyampaikan bahwa penanganan pasca bencana dilakukan secara kolaboratif, melibatkan berbagai pihak seperti BPBD, Baznas, dan PMI, untuk mempercepat proses bantuan dan pemulihan bagi warga terdampak.

“Kami menghimbau agar seluruh warga masyarakat yang bermukim di wilayah rawan bencana untuk senantiasa meningkatkan sistem kewaspadaan bersama. Terlebih di tengah kondisi cuaca ekstrem seperti saat ini,” pesannya melalui instagram miliknya..

Pemerintah daerah imbau waspada musim peralihan

Hingga Selasa, warga bersama petugas BPBD masih melakukan kerja bakti untuk menyingkirkan material bangunan dan memperbaiki kerusakan sementara. Untuk rumah yang rusak berat, pemerintah daerah telah menyalurkan bantuan berupa kayu, seng, besi, dan semen.

Penjabat Sekretaris Daerah Temanggung, Ripto Susilo, menyampaikan keprihatinan atas kejadian tersebut. Ia menegaskan delapan keluarga terpaksa mengungsi ke rumah kerabat karena kondisi rumah yang tidak lagi layak huni.

Menurutnya, sebagian besar kerusakan terjadi pada bagian atap yang tersapu angin,  genting beterbangan dan atap terlepas. Pemerintah daerah mengimbau warga untuk tetap tenang, mengenali potensi bencana, dan segera menyelamatkan diri ke tempat aman saat cuaca ekstrem terjadi.

Video amatir yang beredar di media sosial memperlihatkan kondisi setelah derasnya hujan es yang turun bersamaan dengan angin kencang, membuat atap rumah beterbangan dan dinding sebagian bangunan runtuh.

SUMBER:TRT Indonesia
Jelajahi
Krisis iklim kini menjadi 'bencana kemanusiaan,' IFRC memperingatkan sebelum COP30
Hanya 5 menit, puting beliung rusak 160 rumah di Desa Sumbersekar, Malang
Gunung Merapi luncurkan tujuh awan panas, status di level siaga
Sedikitnya 35 tewas akibat banjir yang melanda Vietnam tengah
Banjir rendam 35 lingkungan di Jakarta Selatan, genangan air capai 70 sentimeter
Aktivis lingkungan di Singapura tuntut transparansi terkait konsesi pajak karbon
Dalam gambar: Badai Melissa mengarah ke Kuba setelah porak-porandakan Jamaika
Banjir di Vietnam tengah tewaskan sedikitnya 9 orang, 5 masih hilang
Badai Melissa menghantam Jamaika sebagai badai terkuat dalam catatan sejarah
India siaga hadapi Siklon Montha, ribuan warga dievakuasi dan sekolah ditutup
Jakarta terendam banjir setelah hujan deras, ketinggian air capai 1,2 meter
Pengemudi Lexus tewas tertimpa pohon tumbang di Pondok Indah saat hujan deras
Australia dilanda suhu ekstrem, Sydney pecahkan rekor terpanas
BMKG peringatkan cuaca ekstrem: hujan lebat dan suhu panas melanda sejumlah wilayah
Laporan LSM menghubungkan impor kayu Uni Eropa dengan penebangan liar di Kalimantan, Indonesia
Gencatan senjata bertahan antara Pakistan dan Afghanistan saat Muttaqi kembali dari kunjungan ke India
BPBD Banjarnegara: 205 desa masuk zona merah bencana hidrometeorologi
China dan India capai tonggak penting saat energi terbarukan hasilkan lebih banyak listrik daripada batu bara untuk pertama kalinya
Longsor yang dipicu oleh hujan deras menewaskan setidaknya 24 orang di India timur
Gempa berkekuatan M6,0 guncang Jawa, tak ada kerusakan besar