Israel akan menarik pasukan dari 70 persen wilayah Gaza sebagai bagian dari fase pertama gencatan senjata, tulis Ynet. Menurut laporan tersebut, Hamas akan tetap menguasai 53 persen wilayah Gaza.
Angka-angka ini tercantum dalam rencana perdamaian yang disepakati dengan mediasi Amerika Serikat, seperti yang dilaporkan oleh portal berita tersebut.
Kesepakatan ini mencakup penghentian tembak-menembak secara langsung, pertukaran tahanan, dan penarikan sebagian pasukan Israel.
Apa saja yang disepakati oleh Israel dan Hamas?
Menurut Sky News Arabia, fase pertama mencakup pembebasan semua sandera Israel yang masih hidup dan lebih dari 2.000 tahanan Palestina.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyebut kesepakatan ini sebagai bagian dari rencana perdamaian 20 poin yang ia presentasikan pekan lalu. Menurutnya, semua pihak—Israel, Hamas, dan mitra internasional—mendukung rencana ini sebagai dasar penyelesaian konflik di masa depan.
Pada Rabu malam, Trump menulis di Truth Social: “Semua sandera akan segera dibebaskan, dan Israel akan menarik pasukan ke garis yang telah disepakati sebagai langkah pertama menuju perdamaian yang berkelanjutan.”
Menurut Sky News Arabia, Hamas akan menguasai setengah wilayah Gaza, sementara wilayah lainnya akan berada di bawah pengawasan otoritas internasional.
Langkah selanjutnya
Setelah kesepakatan ini disetujui oleh kabinet Israel, pasukan Israel harus menarik diri dari sebagian besar wilayah Gaza dalam waktu 24 jam. Setelah itu, akan dimulai hitungan mundur 72 jam, di mana Hamas harus mulai membebaskan sandera. Menurut media Israel, proses ini dapat dimulai pada hari Sabtu.
Trump menyatakan dalam wawancara dengan Fox News bahwa ia siap secara pribadi pergi ke Timur Tengah untuk mempercepat pelaksanaan kesepakatan ini.
Menurut Axios, ia mungkin akan mengunjungi Mesir, Gaza, dan juga berbicara di Knesset atas undangan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Tahap berikutnya dari rencana perdamaian ini adalah pembentukan Dewan Perdamaian Internasional yang akan mengawasi pengelolaan Gaza pasca perang. Dewan ini akan dipimpin oleh Trump sendiri dan akan melibatkan para pemimpin dunia, termasuk mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair.
Reaksi Israel
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyebut kesepakatan ini sebagai “hari yang luar biasa bagi Israel.” Ia berterima kasih kepada Donald Trump dan timnya atas upaya mereka dalam membebaskan para sandera.
Menurutnya, negara siap “dengan bantuan Tuhan membawa semua rakyatnya kembali ke rumah.”
Militer Israel memperingatkan bahwa situasi di Gaza tetap berbahaya dan kembalinya warga sipil ke kota saat ini belum memungkinkan.
Reaksi Hamas
Hamas mengonfirmasi kesepakatan ini dan menyebutnya sebagai “awal dari babak baru bagi rakyat Palestina.” Menurut perwakilan organisasi tersebut, dokumen ini mencakup penghentian perang, penarikan pasukan Israel, pertukaran tahanan, dan pembukaan koridor kemanusiaan.
Organisasi ini berterima kasih kepada Trump, serta para mediator dari Qatar, Mesir, dan Turkiye. Dalam pernyataannya, Hamas meminta mitra internasional untuk “menjamin pelaksanaan penuh kesepakatan ini dan mencegah penundaan lebih lanjut.”
“Kami bangga dengan keteguhan rakyat kami di Gaza, Yerusalem, dan Tepi Barat. Pengorbanan ini telah menggagalkan rencana pendudukan untuk mengusir warga Palestina,” demikian pernyataan tersebut.