Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan terjadinya gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,3 yang mengguncang wilayah barat laut Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, pada Senin pukul 00.04.2
Menurut data BMKG yang dipublikasikan di X, pusat gempa berada di laut pada koordinat 9,06 derajat Lintang Selatan dan 123,97 derajat Bujur Timur, sekitar 82 kilometer barat laut Timor Tengah Utara, dengan kedalaman 75 kilometer.
BMKG mengimbau masyarakat di wilayah terdampak agar tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan.
Menurut data yang dipublikasikan di laman resmi BMKG, tidak ada ancaman tsunami yang ditimbulkan dari gempa dengan kekuatan magnitudo tinggi tersebut meski pusat gempa berada di laut.
Dilansir dari laporan Antara News, guncangan gempa dirasakan pada skala intensitas III–IV Modified Mercalli Intensity (MMI) di sejumlah daerah, termasuk Maumere, Ende, Kefamenanu, Kupang, Waingapu, dan Lembata.
Skala III MMI menunjukkan getaran terasa nyata di dalam rumah seperti adanya truk melintas, sedangkan skala IV MMI menandakan getaran lebih kuat yang dirasakan banyak orang di dalam rumah, membuat perabot bergetar dan jendela berderik.
Gempa ini merupakan satu dari sekian gempa besar (diatas Magnitudo 5.0) yang telah terjadi di Indonesia.

Indonesia merupakan salah satu negara yang paling rawan gempa di dunia karena terletak di pertemuan tiga lempeng tektonik besar — Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik — yang membentuk wilayah yang dikenal sebagai Ring of Fire atau Cincin Api Pasifik.
Zona ini merupakan jalur seismik aktif yang ditandai dengan banyaknya gunung berapi dan sering terjadinya gempa bumi akibat aktivitas subduksi dan pergeseran lempeng.
Kondisi geologis ini membuat Indonesia kerap mengalami gempa dengan berbagai magnitudo, baik di darat maupun di laut, yang terkadang juga berpotensi memicu tsunami.
















