DUNIA
3 menit membaca
Aston Villa larang suporter Maccabi Tel Aviv hadir di laga Liga Europa karena alasan keamanan
Klub menyebut tengah berkoordinasi dengan pihak Maccabi Tel Aviv dan otoritas setempat terkait keputusan ini.
Aston Villa larang suporter Maccabi Tel Aviv hadir di laga Liga Europa karena alasan keamanan
Para penggemar Israel yang menonton pertandingan tandang di seluruh Eropa semakin menjadi masalah, terutama sejak dimulainya genosida Israel di Gaza.
17 Oktober 2025

Klub sepak bola Inggris, Aston Villa, melarang kehadiran suporter Maccabi Tel Aviv pada laga Liga Europa bulan November mendatang karena alasan keamanan, demikian pernyataan resmi klub tersebut.

“Aston Villa dapat mengonfirmasi bahwa klub telah menerima pemberitahuan bahwa tidak ada suporter tim tamu yang diizinkan menghadiri pertandingan UEFA Liga Europa melawan Maccabi Tel Aviv pada Kamis, 6 November, sesuai instruksi dari Safety Advisory Group (SAG),” tulis klub dalam pernyataannya pada Kamis.

“Setelah pertemuan sore ini, SAG secara resmi mengirimkan surat kepada klub dan UEFA yang menegaskan bahwa tidak ada suporter tim tamu yang diperbolehkan hadir di Villa Park untuk pertandingan ini,” lanjut pernyataan tersebut.

Klub menambahkan bahwa mereka terus menjalin komunikasi dengan pihak klub asal Israel serta otoritas lokal sepanjang proses ini berlangsung.

Langkah ini diambil di tengah meningkatnya tekanan terhadap Israel atas genosida yang dilakukan di Gaza, dengan hampir setiap pertandingan yang melibatkan tim tersebut diwarnai aksi protes.

Meskipun Aston Villa menegaskan bahwa keputusan ini murni didasarkan pada faktor keamanan, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menuding keputusan itu sebagai bentuk anti-Semitisme dari pihak klub dan otoritas terkait.

“Ini adalah keputusan yang keliru. Kami tidak akan menoleransi anti-Semitisme di jalanan kami,” ujar Starmer menanggapi pernyataan Aston Villa.

“Peran kepolisian adalah memastikan semua penggemar sepak bola dapat menikmati pertandingan tanpa rasa takut terhadap kekerasan atau intimidasi,” tambahnya.

Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Saar, turut mengecam keputusan tersebut.

“Keputusan yang memalukan! Saya menyerukan kepada otoritas Inggris untuk membatalkan keputusan pengecut ini!” tulisnya di platform X.

Suporter bermasalah

Suporter Israel yang menghadiri laga tandang di berbagai negara Eropa semakin sering menimbulkan masalah, terutama sejak dimulainya genosida Israel di Gaza, karena perilaku mereka yang agresif dan arogan.

Pada September lalu, ibu kota Belanda, Amsterdam, melarang suporter Maccabi Tel Aviv masuk kota jika dianggap berkontribusi pada “pendudukan atau rasisme.”

Langkah itu diambil setahun setelah insiden kekerasan yang dipicu oleh suporter Maccabi Tel Aviv saat menghadapi Ajax Amsterdam, di mana mereka menargetkan bendera Palestina di properti pribadi.

Video yang tersebar luas di media sosial menunjukkan suporter Maccabi tidak hanya merusak properti warga, tetapi juga menyerang sopir taksi lokal dan bahkan berhadapan langsung dengan aparat keamanan.

Laporan lain menyebutkan bahwa kelompok suporter tersebut terdengar meneriakkan, “Biarkan tentara Israel habisi orang Arab,” dan “Tidak ada sekolah di Gaza karena tidak ada anak-anak yang tersisa.”

Standar ganda

Badan pengatur sepak bola dunia, FIFA, kini mendapat tekanan besar setelah banyak pihak menyerukan agar Israel dilarang berpartisipasi dalam kompetisi internasional.

Namun FIFA menyatakan tidak akan melarang Israel karena “tidak dapat menyelesaikan masalah geopolitik.”

Keputusan itu memicu tudingan standar ganda terhadap FIFA, setelah sebelumnya mereka dengan cepat melarang Rusia akibat invasinya ke Ukraina.

Sebagian pihak bahkan mulai menyerukan agar larangan terhadap Rusia dicabut.

Di sisi lain, para suporter terus menunjukkan solidaritas terhadap Palestina. Suporter Norwegia mengibarkan lautan bendera Palestina di Stadion Ullevaal saat tim mereka mengalahkan Israel 5–0 pada kualifikasi Piala Dunia 2026, 11 Oktober lalu.

Pada 15 Oktober, sekitar 10.000 demonstran pro-Palestina di Italia turun ke jalan menolak pertandingan kualifikasi Piala Dunia antara Italia dan Israel.

Polisi menanggapi aksi tersebut dengan kekerasan, menggunakan meriam air dan gas air mata untuk membubarkan massa.

SUMBER:TRT World
Jelajahi
AS selidiki wabah botulisme bayi yang dikaitkan dengan susu formula ByHeart
'Saya rindu bernapas’: Udara beracun selimuti New Delhi, India
Kazakhstan jadi negara mayoritas Muslim terbaru yang akan bergabung Perjanjian Abraham
Pasukan pemberontak RSF di Sudan serang Khartoum dan kota Atbara meski telah setuju gencatan senjata
Presiden Iran memperingatkan Tehran akan menghadapi evakuasi jika tidak segera turun hujan
Trump menjamu pemimpin Asia Tengah saat AS berusaha saingi china dalam SDA tanah jarang
Dalam dua puluh tahun terakhir, kelaparan hanya dinyatakan enam kali
Indonesia dukung dana global Rp16,7 T untuk pemulihan hutan tropis dunia
Beberapa orang jatuh sakit di pangkalan AS setelah terima paket mencurigakan
Korea Utara tembakkan rudal balistik tak dikenal: Militer Seoul
IATA tambahkan Yuan sebagai mata uang transaksi, maskapai penerbangan China akan lebih efisien
Trump akan bertemu pemimpin Asia Tengah di tengah persaingan pengaruh di wilayah kaya sumber daya
Uni Eropa membuka 'saluran khusus' dengan China untuk pasokan tanah jarang
Setelah menghantam Filipina, Topan Kalmaegi yang mematikan bergerak menuju Vietnam
Presiden Meksiko Sheinbaum serukan hukum pelecehan seksual yang lebih tegas setelah insiden publik
ICRC peringatkan Sudan di ambang kehancuran saat dunia tetap diam
Jumlah korban tewas akibat Topan Kalmaegi di Filipina mencapai 90 orang, lebih banyak badai diprediksi akan terjadi sebelum akhir tahun
Empat 'garis merah' China termasuk isu Taiwan kepada Trump agar gencatan perang dagang lanjut
Korban selamat yang kelaparan dan terluka dari Al Fasher, Sudan, menceritakan pelarian mengerikan mereka
Lebih dari 25.000 orang menandatangani petisi di Inggris yang menuntut pelarangan Israel dari sepak bola internasional terkait perang di Gaza