Korea Selatan akan mulai mengerahkan rudal balistik bertenaga tinggi Hyunmoo-5 pada akhir tahun ini sebagai bagian dari upaya membangun “keseimbangan teror” terhadap ancaman nuklir Korea Utara yang terus meningkat, kata Menteri Pertahanan Ahn Gyu-back.
Dalam wawancara dengan Yonhap News Agency pada Kamis, Ahn mengatakan bahwa produksi massal Hyunmoo-5 sudah dimulai, dengan langkah-langkah tambahan sedang dilakukan untuk meningkatkan kapasitas produksinya.
“Sebagai negara anggota Traktat Nonproliferasi Nuklir (NPT) yang tidak dapat memiliki senjata nuklir, saya yakin Korea Selatan perlu memiliki jumlah rudal Hyunmoo-5 yang memadai untuk mencapai keseimbangan teror,” ujar Ahn.
Dijuluki “monster missile” karena ukuran dan daya hancurnya, Hyunmoo-5 merupakan rudal balistik darat ke darat yang mampu membawa hulu ledak konvensional seberat delapan ton dan menghancurkan bunker bawah tanah.
Rudal ini pertama kali diperkenalkan pada upacara Hari Angkatan Bersenjata tahun lalu.
Pernyataan terbaru Ahn muncul setelah Korea Utara menampilkan rudal balistik antarbenua (ICBM) terbarunya, Hwasong-20, untuk pertama kalinya dalam parade militer pekan lalu.
Ahn menambahkan bahwa Korea Utara kemungkinan akan mencoba meluncurkan ICBM baru itu tahun ini, dengan mengutip adanya aktivitas yang terdeteksi di dekat lokasi peluncuran rudal.