BISNIS DAN TEKNOLOGI
2 menit membaca
QRIS ekspansi ke Arab Saudi dan India, dorong ekonomi digital Indonesia tumbuh tercepat di dunia
Bank Indonesia akan memperluas sistem pembayaran digital QRIS ke Arab Saudi dan India setelah sukses di Asia Tenggara. Inovasi ini mendorong ekonomi digital Indonesia menjadi salah satu yang tumbuh tercepat di dunia.
QRIS ekspansi ke Arab Saudi dan India, dorong ekonomi digital Indonesia tumbuh tercepat di dunia
Pembayaran digital, Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). /Foto: Bank Indonesia
11 jam yang lalu

Bank Indonesia (BI) mengumumkan rencana untuk memperluas penggunaan sistem pembayaran digital Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) ke Arab Saudi dan India, setelah meraih kesuksesan di beberapa pasar Asia Tenggara.

“Kami akan terus menghubungkan QRIS dengan India, Arab Saudi, dan negara-negara lain. QRIS bukan hanya simbol kedaulatan Indonesia, tetapi juga bukti kemampuan kami dalam mengelola sistem lintas batas,” ujar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam acara Festival Ekonomi Digital Indonesia dan Fintech Summit and Expo di Jakarta.

Perry juga menambahkan bahwa Ekonomi digital Indonesia merupakan salah satu yang tumbuh paling cepat di dunia, didorong oleh ekspansi pesat sistem pembayaran QRIS.

“Indonesia telah menjadi salah satu ekonomi digital dan sistem pembayaran digital dengan pertumbuhan tercepat di dunia,” ujarnya. 

Perry menjelaskan bahwa peta jalan pembayaran digital Indonesia dimulai dengan menyatukan berbagai kanal pembayaran ke dalam satu standar tunggal untuk memudahkan transaksi bagi konsumen dan pelaku bisnis.

Sejak diluncurkan pada Agustus 2019, QRIS telah menjadi simbol kedaulatan pembayaran nasional, tambah Perry. 

TerkaitTRT Indonesia - Indonesia, China luncurkan kerangka kerja mata uang lokal (LCT), uji coba QRIS dimulai

Saat ini, QRIS telah memfasilitasi transaksi lintas batas di Malaysia, Thailand, dan Singapura, dengan peluncuran yang akan datang di Jepang dan Korea Selatan. Di China, Indonesia dan Bank Sentral China sedang dalam proses uji coba peluncuran mata uang lokal (LCT) dalam skema pembayaran melalui QR.

Menurut data BI, menunjukkan bahwa total transaksi pembayaran digital di Indonesia mencapai 12,99 miliar pada kuartal ketiga tahun 2025, meningkat 38,08% dari tahun sebelumnya. Transaksi menggunakan QRIS sendiri melonjak sebesar 147,65%, menandakan adopsi yang pesat baik di kalangan pengguna maupun pedagang.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memproyeksikan ekonomi digital Indonesia dapat mencapai $400 miliar pada tahun 2030, naik dari $90 miliar pada tahun 2024, terutama didorong oleh pembayaran digital dan pertumbuhan e-commerce.

Ia mencatat bahwa adopsi QRIS terus berkembang, dengan 56 juta pedagang kini menggunakan sistem tersebut — 93 persen di antaranya adalah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) — yang mencerminkan transformasi digital dari bawah ke atas.

“Ekonomi digital telah menjadi salah satu mesin utama pertumbuhan nasional. Indonesia kini menjadi salah satu pasar digital terbesar di Asia,” ujar Airlangga.

TerkaitTRT Indonesia - Indonesia siap perkuat ekonomi digital dan AI di KTT APEC Korea Selatan

SUMBER:TRT Indonesia & Agensi