Perancah darurat yang dipasang di sebuah gereja di Ethiopia runtuh, menewaskan setidaknya 36 orang dan melukai 200 lainnya, menurut laporan media pemerintah.
Insiden ini terjadi sekitar pukul 07.45 waktu setempat (04.45 GMT) di kota Arerti, sekitar 70 kilometer (43 mil) di sebelah timur ibu kota Addis Ababa, ketika sekelompok orang sedang berkunjung untuk merayakan festival tahunan Perawan Maria.
Pejabat setempat, Atnafu Abate, mengatakan kepada Ethiopian Broadcasting Corporation (EBC) bahwa beberapa orang masih terjebak di bawah reruntuhan, namun tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang mereka yang terperangkap atau upaya penyelamatan yang mungkin dilakukan.
Beberapa korban yang mengalami luka serius telah dibawa ke rumah sakit di ibu kota, tambahnya.
Gambar yang dibagikan di halaman resmi Facebook EBC menunjukkan tumpukan tiang kayu yang runtuh, dengan kerumunan orang berkumpul di sekitar puing-puing yang padat.
Foto lainnya tampak menunjukkan bagian luar gereja, di mana perancah telah dibangun dengan kondisi yang tidak stabil.
Negara yang luas ini merupakan mosaik dari 80 kelompok etnis dan termasuk salah satu negara Kristen tertua di dunia.
Pendahulunya, Kekaisaran Axum, menetapkan agama Kristen sebagai agama negara pada abad keempat.