DUNIA
3 menit membaca
Setelah 25 tahun memimpin, Adipati Agung Luksemburg turun takhta, putra sulungnya siap naik takhta
Luksemburg adalah satu-satunya kadipaten agung yang masih tersisa di dunia.
Setelah 25 tahun memimpin, Adipati Agung Luksemburg turun takhta, putra sulungnya siap naik takhta
Kombinasi foto ini menunjukkan Adipati Agung Henri dari Luksemburg (kiri) dan Putra Mahkota Luksemburg, Guillaume. / AP
3 Oktober 2025

Adipati Agung Henri dari Luksemburg akan turun takhta pada Jumat setelah 25 tahun memimpin, menyerahkan posisi kepala negara kepada putra sulungnya, Guillaume.

Penguasa berusia 70 tahun itu akan secara resmi turun takhta dalam sebuah upacara di Istana Kadipaten Agung yang terbuat dari batu kuning, dihiasi menara runcing dan ukiran besi.

Guillaume, 43 tahun, kemudian akan dinobatkan dan mengucapkan sumpah setia pada konstitusi Luksemburg di hadapan 60 anggota terpilih dari Kamar Deputi, parlemen negara itu.

Sang adipati agung baru dijadwalkan menyapa publik dari balkon yang menghadap ke alun-alun utama bersama keluarganya, termasuk sang istri, Countess Stéphanie de Lannoy yang lahir di Belgia, serta dua putra mereka, Pangeran Charles (5) dan Pangeran François (2).

Para bangsawan dari Belanda dan Belgia diperkirakan akan hadir dalam rangkaian acara tersebut.

Pada Jumat malam, Guillaume akan menjadi tuan rumah sebuah gala bagi para tamu, termasuk Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier.

Akhir pekan ini, ia akan melakukan tur tradisional ke berbagai wilayah di Luksemburg yang ditutup dengan Misa Minggu bersama Uskup Agung Jean-Claude Hollerich di Katedral Katolik Notre-Dame de Luxembourg.

TerkaitTRT Indonesia - Belgia, Malta, Andorra, Monako, dan Luksemburg akui negara Palestina dalam pertemuan PBB

Terbentuk dari wilayah yang dahulu bagian Prancis, Belgia, dan Jerman pada abad ke-17 dan ke-19, Luksemburg kini menjadi negara demokrasi parlementer dengan adipati agung sebagai kepala negara, mirip dengan peran Raja Charles di Inggris atau Raja Philippe di Belgia.

Sekitar 700 ribu penduduknya menggunakan bahasa campuran: Luxembourgish yang berakar Jermanik, serta bahasa Prancis dan Jerman dalam kehidupan sehari-hari.

Negara kecil ini adalah satu-satunya kadipaten agung yang tersisa di dunia.

Sebagai salah satu negara Uni Eropa terkecil sekaligus terkaya per kapita, Luksemburg dikenal sebagai pusat keuangan yang menampung lembaga penting UE seperti Pengadilan Eropa dan Bank Investasi Eropa.

Kadipaten agung ini juga menjadi rumah bagi banyak bank zona euro, perusahaan reasuransi, serta manajer dana lindung nilai dan pasar uang.

Guillaume akan menjadi adipati agung ketujuh sejak monarki modern berdiri pada 1890.

Potret dirinya akan menggantikan foto sang ayah di seluruh penjuru kadipaten. Monogram pribadinya—huruf “G” emas simetris dengan mahkota di atasnya—juga akan disematkan pada seragam tentara, polisi, layanan darurat, petugas penjara, hingga bea cukai.

Seperti ayahnya, Guillaume menempuh pendidikan di Prancis, Swiss, dan Akademi Militer Sandhurst di Inggris. Ia juga sempat bekerja untuk sejumlah perusahaan di Belgia, Jerman, dan Spanyol.

Menurut Christoph Brüll, sejarawan sekaligus profesor di Universitas Luksemburg, Guillaume akan melanjutkan peran yang sangat tradisional.

“Ruang geraknya, atau hak untuk bertindak, praktis nol. Jadi satu-satunya kekuasaan yang ia miliki hanyalah kekuatan kata-kata. Selebihnya, adipati agung akan tetap menjadi simbol politik,” ujarnya.

SUMBER:AP