BISNIS DAN TEKNOLOGI
2 menit membaca
AS meminta Jepang hentikan impor energi Rusia setelah klaim Trump soal India
Menteri Keuangan Jepang Katsunobu menghindari memberikan komentar atas permintaan Sekretaris Keuangan AS Scott Bessent, dengan mengatakan bahwa Tokyo tetap selaras dengan upaya G7 menuju perdamaian yang adil di Ukraina.
AS meminta Jepang hentikan impor energi Rusia setelah klaim Trump soal India
AS mendesak Jepang untuk menghentikan pembelian energi Rusia. / Reuters
16 Oktober 2025

Washington meminta Jepang untuk menghentikan impor energi dari Rusia, kata Menteri Keuangan AS Scott Bessent pada hari Rabu, beberapa jam setelah Presiden Donald Trump mengklaim bahwa India akan berhenti membeli minyak dari Moskow.

Bessent menyatakan di X bahwa ia telah berdiskusi dengan Menteri Keuangan Jepang yang sedang berkunjung, Katsunobu Kato, mengenai "harapan Washington agar Jepang menghentikan impor energi dari Rusia."

Jepang sangat bergantung pada impor minyak dan gas dari luar negeri.

Pada tahun 2023, Jepang menghabiskan 582 miliar yen (setara $3,9 miliar) untuk mengimpor gas alam cair (LNG) dari Rusia, menurut data bea cukai terbaru yang tersedia. Angka ini mencakup 8,9 persen dari total impor LNG Jepang.

Media Jepang di Washington mengutip Kato yang menolak memberikan komentar lebih lanjut terkait pernyataan Bessent. "Saya ingin menahan diri untuk tidak membahas apa yang dikatakan oleh menteri lain," kata Kato seperti yang dikutip.

"Kami berkomitmen untuk melakukan apa yang kami bisa untuk mewujudkan perdamaian yang adil di Ukraina dengan berkoordinasi bersama negara-negara G7," tambahnya.

Pada hari Rabu, Trump menyatakan bahwa Perdana Menteri India Narendra Modi telah berjanji kepadanya bahwa New Delhi akan berhenti membeli minyak dari Rusia. "Anda tahu, ini tidak bisa dilakukan secara langsung. Ini adalah proses yang memerlukan waktu, tetapi prosesnya akan segera selesai," kata Trump kepada wartawan.

Modi sebelumnya telah membela keputusan India untuk membeli minyak dari Rusia, yang merupakan mitra bersejarah India, meskipun ada invasi Rusia ke Ukraina.

Pada bulan Agustus, Trump menaikkan tarif ekspor India ke Amerika Serikat hingga 50 persen, dengan para pembantu Trump menuduh India mendukung perang Rusia di Ukraina.

Bessent juga menyebutkan bahwa ia dan Kato membahas "rencana untuk memobilisasi investasi strategis Jepang di Amerika Serikat melalui perjanjian perdagangan dan investasi AS-Jepang."

SUMBER:AFP