DUNIA
5 menit membaca
Bagaimana Arab Saudi bersiap hadapi ibadah haji di tengah cuaca ekstrem
Dari jalanan yang didinginkan hingga pemantauan kesehatan real-time dan pemendekan khutbah, otoritas Saudi melakukan berbagai upaya — namun dokter mengingatkan bahwa persiapan pribadi tetap menjadi kunci.
Bagaimana Arab Saudi bersiap hadapi ibadah haji di tengah cuaca ekstrem
Bagaimana Arab Saudi mempersiapkan haji di tengah cuaca ekstrem.
30 Mei 2025

Musim haji tahunan umat Muslim tinggal menghitung hari — dan saat jemaah dari berbagai penjuru dunia bersiap berangkat ke Arab Saudi, satu hal jadi perhatian utama: seberapa panas cuaca tahun ini dan apa saja yang bisa dilakukan untuk menghadapinya?

Sekitar 1.300 kematian dilaporkan selama musim haji tahun lalu, menurut data resmi Arab Saudi.

Haji adalah salah satu dari lima rukun Islam, yang wajib dijalankan oleh setiap Muslim yang mampu, setidaknya sekali seumur hidup. Waktu pelaksanaannya mengikuti kalender lunar Islam, sehingga bergeser setiap tahun dalam kalender Masehi.

Selama empat hari, jutaan jemaah menjalankan rangkaian ibadah, yang berpuncak pada Hari Arafah — momen spiritual tertinggi dalam ibadah haji — ketika para jemaah berkumpul di Gunung Arafah, lokasi khutbah terakhir Nabi Muhammad SAW.

Tahun ini, otoritas Arab Saudi mengumumkan bahwa Hari Arafah akan jatuh pada 5 Juni, diikuti dengan Iduladha pada 6 Juni.

Dalam beberapa tahun terakhir, ibadah haji bertepatan dengan musim panas yang sangat panas di Arab Saudi. Tahun lalu, suhu tercatat mencapai 51,8°C, yang turut berkontribusi pada ribuan kematian.

Mengutip Saudi Press Agency, Pusat Meteorologi Nasional memperkirakan cuaca di kawasan suci tahun ini akan sangat panas, dengan suhu tertinggi antara 40°C hingga 47°C, terendah antara 27°C hingga 32°C, serta kelembapan antara 15 hingga 60 persen.

Sebuah studi pada 2019 yang dimuat dalam jurnal ilmiah Geophysical Research Letters memperingatkan bahwa akibat perubahan iklim dan waktu pelaksanaan haji, jemaah dapat menghadapi “ambang bahaya ekstrem” dari tekanan panas antara tahun 2047–2052 dan 2079–2086.

Mengapa heatstroke bisa mematikan

Kematian akibat heatstroke saat haji jarang disebabkan oleh satu faktor saja, kata Dr Imran Afzal, seorang dokter asal Pakistan dengan pengalaman lebih dari 35 tahun, kepada TRT World.

“Ini adalah kombinasi yang berbahaya — panas ekstrem, aktivitas fisik berlebihan, penyakit kronis seperti diabetes atau hipertensi — dan yang paling penting, keterlambatan mengenali gejala dan mencari bantuan,” ujarnya.

Ketika suhu tubuh inti meningkat terlalu cepat, sistem pendinginan alami tubuh berhenti bekerja, yang dapat menyebabkan kegagalan organ.

Dalam situasi padat dan penuh tekanan seperti di haji, kelelahan bisa dengan cepat berubah menjadi heatstroke.

“Banyak jemaah memaksakan diri karena dorongan spiritual yang kuat untuk menyelesaikan ibadah. Tapi itu bisa menyebabkan keterlambatan fatal,” lanjutnya.

Bagaimana jemaah bisa melindungi diri

Meski pemerintah Saudi menyediakan tempat air minum, jalur yang teduh, dan sistem penyemprot kabut, tanggung jawab perlindungan tetap berada di pundak jemaah — terutama lansia dan anak-anak yang paling rentan.

Dr Afzal menyarankan untuk tetap terhidrasi, menggunakan payung atau topi lebar, memakai tabir surya, beristirahat di tempat teduh antara ibadah, menghindari puasa saat cuaca ekstrem, berjalan dalam kelompok, serta mengatur obat-obatan bersama dokter sebelum berangkat.

“Persiapan bukan hanya soal fisik — tapi juga medis,” katanya. “Jemaah dengan penyakit kronis perlu memiliki strategi yang jelas sebelum berangkat.”

Saat iman bertemu batas fisik

Bagi banyak orang, haji adalah perjalanan spiritual seumur hidup — dan bersama itu muncul dorongan untuk menahan rasa sakit sebagai bentuk pengorbanan. Namun, memaksakan diri melewati batas fisik bisa berujung fatal.

“Ini adalah tantangan nyata,” ujar Dr Afzal kepada TRT World.

“Islam sangat menjunjung tinggi keselamatan jiwa dan kesehatan. Menahan diri tidak berarti mengabaikan tanda-tanda peringatan tubuh. Menjaga ritme, berkonsultasi dengan dokter sebelum perjalanan, dan mendengarkan tubuh bukanlah tanda kelemahan.”

Sebuah kisah nyaris celaka

Meski Dr Afzal tidak bertugas di Arab Saudi tahun lalu, ia sempat memberikan konsultasi jarak jauh kepada keluarga jemaah yang rentan. Salah satu kasus yang membekas adalah seorang lansia penderita diabetes yang kolaps akibat kelelahan panas setelah berjalan berjam-jam tanpa makan atau minum.

Ia melewatkan sarapan dan tidak cukup minum. “Untungnya, ia segera dibawa ke pos medis dan berhasil distabilkan — tapi situasinya bisa saja jauh lebih buruk,” katanya.

Apa yang dilakukan Arab Saudi?

Menghadapi cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi selama musim haji 2025, otoritas Saudi telah mengambil berbagai langkah. Area istirahat berpeneduh, sistem pendingin, tenda ber-AC, alat pemantau suhu tubuh, jalan putih yang memantulkan panas, distribusi air dan payung, serta pemendekan salat Jumat termasuk di antaranya.

Kementerian Kesehatan Saudi juga rutin membagikan tips melalui platform X untuk mencegah kelelahan panas.

Mereka memberikan panduan barang bawaan, vaksinasi yang diperlukan, serta saran khusus bagi penderita jantung, ginjal, asma, dan diabetes.

Sheikh Dr Abdulrahman Al-Sudais, Kepala Urusan Keagamaan di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, memerintahkan agar khutbah dan salat Jumat selama musim haji dipersingkat, menurut laporan Saudi Press Agency.

Kebijakan ini bertujuan mengurangi beban fisik para jemaah, khususnya lansia dan mereka yang berada di kerumunan padat, serta mencakup pemangkasan jeda antara azan dan khutbah.

Pada Kamis lalu, Gulf News melaporkan bahwa Arab Saudi telah meresmikan jalur pejalan kaki sepanjang 4 km menuju Gunung Arafah yang dilengkapi perkerasan jalan yang memantulkan panas dan aspal karet untuk kenyamanan jemaah lansia dan difabel.

Inisiatif ini juga mencakup koridor hijau dengan sistem kabut dan air mancur.

Arab Saudi juga telah mengerahkan 11 helikopter ambulans, 900 ambulans darat, dan lebih dari 7.500 paramedis di lokasi-lokasi utama ibadah, selain mendirikan 71 pos pertolongan pertama dan tiga rumah sakit lapangan.

Hal ini dikonfirmasi oleh Menteri Kesehatan Saudi, Fahd Al Jalajel, sebagaimana dilaporkan Gulf News.

Menurutnya, kapasitas tempat tidur untuk musim haji tahun ini meningkat 60 persen dibanding tahun lalu.

Ia menekankan pentingnya hidrasi, perlindungan dari sinar matahari, dan pengaturan kerumunan, serta mengimbau jemaah untuk tetap mengenakan masker, berjalan dalam kelompok, dan segera melaporkan jika mengalami gejala penyakit.

Bukan untuk yang tanpa izin

Selain langkah kesehatan dan infrastruktur, Arab Saudi juga memperketat sistem perizinan haji guna meminimalkan risiko akibat suhu panas.

Kementerian Haji dan Umrah secara konsisten mengingatkan bahwa hanya jemaah dengan izin resmi yang diperbolehkan melaksanakan ibadah haji tahun ini — langkah yang ditujukan untuk mengurangi kepadatan dan menjaga keselamatan di tengah meningkatnya suhu.

SUMBER:TRT World and Agencies
Jelajahi
Jakarta dinobatkan sebagai ibu kota terpadat di dunia dalam laporan PBB
Jakarta kini menjadi ibu kota terpadat di dunia
Hampir 11.000 orang terdampak oleh banjir besar-besaran di Malaysia
Serangan bom bunuh diri menargetkan markas paramiliter Pakistan, menewaskan 3 perwira dan 3 teroris
Türkiye siap menjadi tuan rumah COP31, tingkatkan bantuan rekonstruksi Gaza: Erdogan
50 dari 300 lebih siswa yang diculik di sekolah Katolik Nigeria berhasil melarikan diri
Lebih dari 300 siswa hilang setelah kelompok bersenjata menyerbu sekolah Katolik di Nigeria
AS tolak berdialog dengan Afrika Selatan saat kontroversi boikot G20 memanas
Apakah penjualan F-35 oleh Trump ke Saudi Arabia akan mengubah keseimbangan militer Timur Tengah?
FPO Austria desak larangan penuh jilbab di sekolah dan aturan melawan “Islam politik”
Bom meledak di New Delhi, rumah-rumah dihancurkan di Kashmir - normalisasi kejahatan perang di India
Amerika Serikat menyetujui penjualan rudal Javelin dan peluru Excalibur senilai $93 juta kepada India
70 orang hilang setelah kapal yang membawa 120 orang terbalik di Kongo
Letusan Gunung Semeru sebabkan evakuasi, ratusan warga berlindung di pos pengungsian
Petugas imigrasi menangkap buronan kasus kredit macet asal China senilai Rp2,07 triliun di Batam
China kecam Inggris atas 'tuduhan-tuduhan fiktif' setelah klaim MI5
Indonesia tetapkan target pengurangan emisi CO₂ 1,5 gigaton di COP30
Apakah AS sedang bersiap “menghancurkan” ekonomi Rusia?
Sereal bayi Nestle dijual dengan kandungan gula lebih tinggi di Afrika, klaim NGO
Terhalang Pakistan, Air India yang kekurangan kas cari jalur pintas melalui Xinjiang, China