ASIA
2 menit membaca
HUT ke-80 TNI: momentum teguhkan nilai juang dan kekuatan nasional
Peringatan HUT ke-80 TNI tahun ini menjadi momentum untuk meneguhkan kembali nilai juang, semangat persatuan, dan kemandirian pertahanan nasional. Sejak kelahirannya pada 5 Oktober 1945, TNI telah menjadi garda terdepan menjaga kedaulatan negara.
HUT ke-80 TNI: momentum teguhkan nilai juang dan kekuatan nasional
Presiden Prabowo Subianto memimpin upacara yang dihadiri ribuan personel dari TNI AD, AL, dan AU, serta masyarakat umum. / Reuters
7 jam yang lalu

Ribuan prajurit TNI memadati kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, pada Minggu, dalam peringatan puncak Hari Ulang Tahun ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI). Perayaan tahun ini menjadi ajang unjuk kekuatan militer modern, dan refleksi atas pengabdian TNI terhadap bangsa dan rakyat Indonesia.

Upacara dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto selaku Inspektur Upacara, didampingi Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Wakil Panglima TNI Jenderal Tandyo Budi R, dan para Kepala Staf Angkatan. Perayaan ini mengusung tema “TNI Prima, TNI Rakyat, Indonesia Maju”, mempertegas peran TNI sebagai penjaga kedaulatan dan pilar persatuan nasional.

Presiden memulai rangkaian upacara dengan inspeksi pasukan menggunakan kendaraan taktis Maung Garuda buatan dalam negeri, didampingi Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Panglima TNI, dan Komandan Upacara Letjen Bambang Trisnohadi.

Dalam amanatnya, ia menyampaikan apresiasi mendalam atas dedikasi TNI dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan negara. “Atas nama negara, bangsa, dan pemerintah Indonesia, saya ucapkan penghargaan dan terima kasih atas prestasi TNI sampai saat ini. TNI selalu tampil di saat kritis, tidak ragu mengutamakan kepentingan bangsa dan rakyat di atas segalanya,” tegasnya.

Parade nasional

Tiga perwakilan prajurit — Mayjen TNI Kristomei Sianturi, Mayjen TNI (Mar) Y. Rudy Sulistyanto, dan Marsda TNI Benny Arfan, membacakan Sapta Marga, menegaskan komitmen TNI terhadap nilai-nilai luhur perjuangan.

Setelah upacara, Jakarta menjadi panggung demonstrasi kekuatan militer. 8.600 prajurit dari ketiga matra TNI menampilkan defile pasukan, parade alutsista, serta atraksi udara. Sebanyak 1.047 peralatan tempur dari TNI AD, AL, dan AU diturunkan untuk memperlihatkan pertahanan Indonesia.

Pesawat tempur F-16 Fighting Falcon membuka rangkaian atraksi dengan manuver udara spektakuler, termasuk simulasi penjatuhan rudal. Helikopter dan pesawat T-50i Golden Eagle turut meramaikan udara, sementara di darat kendaraan tempur berat berbaris rapi melintasi kawasan Monas, disaksikan langsung oleh Presiden dari mimbar kehormatan.

Delapan dekade pengabdian 

Peringatan HUT ke-80 TNI tahun ini menjadi momentum penting untuk meneguhkan kembali nilai juang, semangat persatuan, dan kemandirian pertahanan nasional. Sejak kelahirannya pada 5 Oktober 1945, TNI telah menjadi garda terdepan menjaga kedaulatan negara dan keutuhan NKRI.

Melalui parade nasional, atraksi militer, dan refleksi nilai juang, TNI menunjukkan bahwa kekuatannya tidak hanya terletak pada alutsista modern, tetapi juga pada semangat pengabdian para prajuritnya. Di usia delapan dekade, TNI menegaskan perannya sebagai pelindung rakyat dan simbol kedaulatan bangsa.

SUMBER:TRT Indonesia