Presiden Donald Trump menolak laporan yang menyebut Amerika Serikat mengirimkan pesawat pembom B-1 dekat Venezuela untuk meningkatkan tekanan militer terhadap negara tersebut.
“Tidak akurat. Tidak, itu salah,” kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih ketika ditanya tentang laporan The Wall Street Journal yang menyebut AS menerbangkan pembom Angkatan Udara B-1 di dekat Venezuela.
“Tapi kami tidak senang dengan Venezuela karena banyak alasan, narkoba salah satunya, dan mereka juga telah mengirim tahanan mereka ke negara kita selama bertahun-tahun di bawah pemerintahan Biden,” tambah Trump.
Kepala Pentagon Pete Hegseth baru-baru ini mengumumkan bahwa departemennya membentuk gugus tugas gabungan yang beroperasi di wilayah tanggung jawab Komando Selatan AS (SOUTHCOM) untuk menarget jaringan perdagangan narkoba.
'Tidak ada deklarasi perang'
Sejak bulan lalu, AS telah melancarkan setidaknya sembilan serangan di Laut Karibia terhadap kapal-kapal yang diduga membawa narkoba secara ilegal di perairan internasional lepas pantai Venezuela.
Trump mengatakan pemerintahannya akan memberi pengarahan kepada Kongres tentang operasi-operasi terhadap kartel narkoba yang terkait dengan Venezuela.
“Yah, saya tidak berpikir kita akan meminta deklarasi perang. Saya pikir kita hanya akan membunuh orang-orang yang membawa narkoba ke negara kita, oke? Kita akan membunuh mereka,” tambahnya.
Wakil Rakyat Gregory Meeks secara resmi meminta sidang mendesak pada Kamis untuk menelaah serangan militer “tanpa otorisasi” oleh pemerintahan Trump di kawasan Karibia dan Pasifik.














