DUNIA
3 menit membaca
Indonesia dan UEA targetkan ekosistem talenta digital nasional
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, Nezar Patria, menjelaskan bahwa inisiatif pelatihan 10 juta coder ini adalah kelanjutan dari kerja sama bilateral yang dibangun setelah kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke UEA.
Indonesia dan UEA targetkan ekosistem talenta digital nasional
Wamenkomdigi Nezar Patria beri sambutan di Indonesia-UAE Government Experience Forum Jakarta. / Foto: Kementrian Komunikasi dan Digital
16 September 2025

Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA) memperkuat kemitraan strategis di bidang transformasi digital melalui peluncuran program strategis, mencetak 10 juta coder dalam tiga tahun ke depan. Program ini bertujuan untuk mengembangkan generasi muda Indonesia agar tidak hanya menjadi pengguna, tetapi juga pencipta teknologi masa depan seperti kecerdasan buatan (AI).

Kolaborasi ini diluncurkan dalam forum Indonesia and UAE Government Experience Exchange di Jakarta Selatan, pada Senin, yang dihadiri pejabat tinggi dari kedua negara. Program ini mencerminkan komitmen kedua belah pihak dalam mempercepat pengembangan kapasitas digital nasional dan reformasi layanan publik berbasis teknologi.

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, Nezar Patria, menjelaskan bahwa inisiatif pelatihan 10 juta coder ini adalah kelanjutan dari kerja sama bilateral yang dibangun pascakunjungan Presiden Prabowo Subianto ke UEA. Kerja sama ini difokuskan pada dua pilar utama: digitalisasi layanan pemerintahan dan penguatan talenta digital nasional.

"Hari ini kita launching kerja sama untuk memperkuat kapasitas digital talent, terutama program literasi digital dengan mendidik 10 juta coders untuk generasi muda Indonesia. Ini akan dilakukan selama tiga tahun ke depan," kata Nezar dalam konferensi pers Kementerian Komunikasi dan Digital RI.

Nezar menekankan bahwa program ini bukan hanya soal kuantitas, tetapi juga kualitas. Indonesia menargetkan lahirnya generasi pengembang teknologi, bukan sekadar pengguna.

"Kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat talenta digital nasional agar tidak hanya sebagai pengguna, tapi diharapkan dapat meningkat menjadi developers teknologi baru seperti artificial intelligence (AI)," tegasnya.

Ia menyebut pentingnya pertukaran pengalaman dengan UEA, yang selama satu dekade terakhir dinilai berhasil mentransformasi layanan publik secara digital dengan sangat cepat dan efektif. Pengalaman UEA inilah yang menjadi referensi dalam upaya Indonesia memperkuat tata kelola digital pemerintahannya.

Diplomasi digital global

Wakil Menteri Urusan Kabinet UEA untuk Daya Saing dan Pertukaran Pengetahuan, Abdulla Nasser Lootah, menyebut bahwa peluncuran program 10 juta coder ini merupakan pencapaian besar dalam sejarah kerja sama digital UEA di kancah global.

"Program 10 juta coder adalah program terbesar yang telah kami luncurkan sejauh ini di seluruh dunia. Kami memiliki negara lain yang bekerja sama dengan kami dalam program coding, tetapi ini adalah yang terbesar sejauh ini, dan penghargaan serta terima kasih kepada pemerintah Indonesia atas dukungannya dalam mewujudkan hal ini," ujar Lootah.

Selain pengembangan talenta, kerja sama ini mencakup transfer pengetahuan dan praktik terbaik dalam digitalisasi pemerintahan. Nezar menyampaikan bahwa Indonesia sedang bergerak menuju peningkatan kapasitas institusi pemerintahan dalam mengadopsi teknologi terbaru.

Dengan sinergi ini, Indonesia berharap dapat mencetak tidak hanya pengguna teknologi, tetapi juga deployer dan developer yang mampu bersaing secara global dalam pemanfaatan dan penciptaan teknologi digital.

TerkaitTRT Indonesia - Indonesia fokus pada CCS sebagai kunci pengurangan emisi dan pertumbuhan investasi

SUMBER:TRT Indonesia