DUNIA
2 menit membaca
Israel membunuh empat orang dalam serangan udaranya di Lebanon — Kementerian Kesehatan
Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan empat orang, termasuk seorang wanita lanjut usia, tewas saat pesawat tempur Israel menghantam situs-situs di timur dan selatan Lebanon.
Israel membunuh empat orang dalam serangan udaranya di Lebanon — Kementerian Kesehatan
Asap tebal setelah serangan udara Israel di pinggiran desa Ej Jarmaq di selatan Lebanon. / AFP
9 jam yang lalu

Israel telah menewaskan empat orang dalam serangan udara di wilayah timur dan selatan Lebanon, menurut Kementerian Kesehatan negara tersebut, sementara militer Israel menyatakan bahwa mereka menargetkan posisi-posisi Hizbullah.

Kementerian tersebut menyebutkan bahwa serangan di daerah pegunungan di timur Lebanon "mengakibatkan jumlah korban awal sebanyak dua orang."

Kemudian dikonfirmasi bahwa dua orang lainnya tewas dalam serangan terpisah di selatan, sekitar wilayah Nabatieh.

Badan Berita Nasional (NNA) melaporkan bahwa salah satu korban adalah seorang wanita lanjut usia.

NNA menyebutkan bahwa "pesawat tempur Israel melancarkan serangkaian serangan keras di pegunungan timur" di wilayah Bekaa, dekat perbatasan dengan Suriah.

Mereka juga melaporkan dua serangan tambahan yang menargetkan pegunungan Hermel di timur laut Lebanon.

Militer Israel, dalam sebuah pernyataan, mengatakan bahwa pasukannya telah menyerang lokasi-lokasi Hizbullah di timur dan utara Lebanon, termasuk "sebuah kamp militer dan lokasi produksi rudal presisi" di lembah Bekaa.

Mereka menambahkan bahwa mereka telah "menyerang beberapa target teroris" di Bekaa, termasuk "sebuah kamp yang digunakan untuk melatih militan Hizbullah," sebelum kemudian mengumumkan bahwa mereka juga menghantam "fasilitas penyimpanan senjata Hizbullah di wilayah Nabatieh."

Serangan terbaru ini terjadi meskipun ada gencatan senjata pada bulan November, yang mengakhiri lebih dari satu tahun permusuhan antara Israel dan Hizbullah yang sempat meningkat menjadi dua bulan perang terbuka.

Sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata tersebut, pasukan Israel seharusnya mundur dari wilayah selatan Lebanon, sementara Hizbullah setuju untuk membongkar pasukannya di wilayah tersebut.

Namun, insiden lintas perbatasan dan serangan Israel terus berlanjut dalam beberapa bulan terakhir.

Di bawah tekanan dari Amerika Serikat dan di tengah kekhawatiran akan eskalasi yang baru, pemerintah Lebanon telah bergerak untuk mulai melucuti senjata Hizbullah, sebuah rencana yang ditolak keras oleh kelompok tersebut dan sekutu politiknya.

Eskalasi terbaru ini telah memicu kekhawatiran akan ketidakstabilan lebih lanjut di Lebanon, di mana ketegangan tetap tinggi setelah hampir dua tahun bentrokan sporadis di sepanjang perbatasan.

SUMBER:TRT World and Agencies