Banjir mulai terjadi sekitar pukul 02.00 WITA setelah hujan deras menyebabkan air meluap ke kawasan permukiman. BNPB mencatat satu korban jiwa dalam peristiwa ini, yakni seorang WNA yang ditemukan dalam kondisi meninggal di wilayah Kota Denpasar. Korban telah dievakuasi oleh petugas gabungan dan dibawa ke RS Prof. Ngoerah untuk proses identifikasi.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan penanganan darurat dilakukan sejak dini hari. Ia memastikan proses evakuasi korban dan warga terdampak berjalan sesuai prosedur. “Korban sudah dievakuasi dan saat ini masih dalam tahap identifikasi oleh pihak rumah sakit,” ujarnya, Senin (15/12).
Selain korban jiwa, banjir berdampak pada warga sekitar. Di Kota Denpasar, sebanyak 165 orang sempat dipindahkan ke lokasi aman. Sebagian besar warga telah kembali ke rumah masing-masing setelah genangan surut, sementara sejumlah warga lainnya masih mengungsi sementara di rumah warga terdekat.
BPBD Kota Denpasar melaporkan sedikitnya 191 kepala keluarga terdampak. Hingga kini, pendataan lanjutan terkait dampak banjir dan kebutuhan warga masih terus dilakukan.
Wilayah terdampak dan peringatan cuaca
Genangan air dilaporkan terjadi di sejumlah wilayah Kota Denpasar, meliputi Kecamatan Denpasar Barat dan Denpasar Selatan. Sementara itu, di Kabupaten Badung, banjir mengganggu kawasan Kuta dan Kuta Utara dengan sebaran dampak di beberapa desa dan kelurahan.
BPBD Kabupaten Badung masih menghimpun data dari lapangan untuk memastikan kondisi warga dan infrastruktur terdampak. Meski kondisi banjir di Denpasar dilaporkan mulai berangsur surut pada Minggu sore, BNPB mengingatkan potensi hujan lebat masih mengintai.
BMKG memantau bibit siklon 93S yang berpotensi memicu hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Bali hingga 18 Desember 2025. Masyarakat diimbau meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi basah serta mengikuti informasi resmi dari instansi berwenang.












