BISNIS DAN TEKNOLOGI
2 menit membaca
Harga emas cetak rekor tertinggi, tembus $4.000 untuk pertama kalinya
Satu ons emas naik lebih dari 1,4 persen hingga mencapai rekor tertinggi $4.040,32 pada pukul 08.35 GMT.
Harga emas cetak rekor tertinggi, tembus $4.000 untuk pertama kalinya
Emas melonjak di tengah ketegangan geopolitik, ketakutan ekonomi global, permintaan bank sentral, dan harapan penurunan suku bunga The Fed. / Reuters
17 jam yang lalu

Harga emas melonjak lebih dari 1,4 persen pada Rabu, mencatat rekor baru di level $4.040,32 pada pukul 08.35 GMT. Kenaikan ini terjadi di tengah ketidakpastian akibat shutdown pemerintahan federal AS, sementara para investor bertaruh pada kemungkinan penurunan suku bunga lebih lanjut dalam pertemuan Federal Reserve berikutnya.

Selama 12 bulan terakhir, harga emas bergerak di kisaran $2.536,91 hingga $4.040,32, mencatat kenaikan sebesar 54 persen dalam periode yang sama.

Shutdown pemerintahan federal AS kini memasuki hari ketujuh tanpa tanda-tanda kesepakatan, setelah Partai Demokrat di Senat kembali menolak proposal yang dipimpin Partai Republik untuk memperpanjang pendanaan pemerintah hingga 21 November.

Meskipun shutdown pemerintahan tidak serta merta menyebabkan krisis ekonomi besar, kondisi ini menimbulkan gangguan signifikan pada berbagai sektor kehidupan di Amerika dan menambah ketidakpastian terhadap perekonomian terbesar dunia tersebut.

TerkaitTRT Indonesia - Emas mencapai rekor baru di tengah penutupan pemerintah AS dan ketidakpastian ekonomi

Banyak pegawai federal yang akan dirumahkan sementara tanpa bayaran atau dipaksa bekerja tanpa gaji, sementara sebagian lainnya akan mendapat cuti wajib hingga anggaran baru disetujui. Setiap lembaga federal memiliki rencana shutdown masing-masing untuk menentukan pegawai mana yang dianggap esensial.

Shutdown ini juga berdampak pada keterlambatan rilis sejumlah data ekonomi penting. Menurut rencana darurat Bureau of Labor Statistics, publikasi data ekonomi akan dihentikan selama shutdown berlangsung, yang berarti data ketenagakerjaan non-pertanian, klaim pengangguran awal, dan angka inflasi kemungkinan tertunda.

Sementara itu, selain kekhawatiran terkait shutdown pemerintahan AS, harga emas terus melanjutkan tren kenaikan yang didorong oleh meningkatnya risiko geopolitik, kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi global, permintaan emas dari bank sentral, serta siklus pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve.

Setelah desakan Presiden AS Donald Trump, Federal Reserve memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin pekan lalu.

Untuk pertemuan Fed pada Oktober dan Desember, pasar memperkirakan akan ada pemangkasan suku bunga lanjutan. Lemahnya angka inflasi, meningkatnya tingkat pengangguran, serta tekanan politik dari Trump dapat mendorong bank sentral untuk kembali menurunkan suku bunga.

SUMBER:AA