BISNIS DAN TEKNOLOGI
2 menit membaca
Komdigi luncurkan sistem rating gim untuk lindungi anak di dunia digital
Menjelang satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran, pemerintah memperkenalkan sistem klasifikasi gim nasional sebagai panduan bagi masyarakat dan orang tua dalam memilih gim yang aman sesuai usia.
Komdigi luncurkan sistem rating gim untuk lindungi anak di dunia digital
Roblox-Grow a Garden / AP
13 Oktober 2025

Pemerintah melalui Komdigi resmi meluncurkan sistem rating gim nasional atau Indonesia Game Rating System (IGRS) sebagai bagian dari upaya menciptakan ruang digital yang lebih aman bagi anak-anak.

Langkah ini menandai komitmen untuk melindungi generasi muda sekaligus mendukung pertumbuhan industri kreatif berbasis teknologi yang kini berkembang pesat di tanah air.

Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mengatakan, penerapan sistem ini menjadi bagian penting dalam memastikan anak-anak bermain gim yang sesuai dengan nilai dan budaya masyarakat.

“Penerapan IGRS dilakukan bukan hanya untuk melindungi industri gim, tetapi juga para pemain, khususnya anak-anak,” ujar Meutya di sela Indonesia Game Developer Exchange (IGDX) Conference 2025 di Bali, Sabtu (11/10).

Dalam sistem ini, setiap gim diklasifikasikan berdasarkan kelompok usia 3+, 7+, 13+, 15+, dan 18+ agar orang tua lebih mudah mengetahui mana yang layak dimainkan oleh anak-anak.

IGRS telah diinisiasi sejak 2016 dan kini diperkuat lewat Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2024 tentang percepatan pengembangan industri gim nasional serta Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 2 Tahun 2024 tentang klasifikasi gim.

Pemerintah juga menggandeng International Age Rating Coalition (IARC) agar sistem penilaian di dalam negeri selaras dengan standar global, namun tetap berpijak pada nilai-nilai lokal.

Meutya menambahkan, kebijakan ini juga menjadi bentuk pengawasan terhadap ruang digital sesuai amanat PP TUNAS, yang menekankan pentingnya perlindungan anak dari paparan konten tidak layak.

“Ke depan, pengembang gim akan mencantumkan usia yang sesuai langsung di dalam permainan. Dengan begitu, orang tua bisa lebih tenang dan anak-anak lebih terlindungi,” tambahnya.

Selain untuk perlindungan anak, sistem rating gim nasional juga diharapkan mendorong profesionalisme dan transparansi di industri, sekaligus membuka peluang bagi pengembang lokal untuk bersaing di pasar global.

Kebijakan ini menjadi pengingat bahwa kemajuan digital bukan semata soal teknologi, tetapi juga soal tanggung jawab dalam menjaga masa depan generasi muda di dunia maya.

TerkaitTRT Indonesia - Indonesia siapkan ‘dana AI berdaulat’ untuk perkuat posisi teknologi regional

SUMBER:TRT Indonesia