ASIA
2 menit membaca
Presiden Prabowo tambahkan bahasa Portugis ke kurikulum, perkuat hubungan Indonesia–Brasil
Langkah Indonesia mengadopsi bahasa Portugis dalam kurikulum menandai kerja sama baru hubungan diplomatik dan budaya dengan Brasil, serta membuka peluang kolaborasi lebih luas di bidang pendidikan, penelitian, dan pertukaran akademik.
Presiden Prabowo tambahkan bahasa Portugis ke kurikulum, perkuat hubungan Indonesia–Brasil
Presiden Brazil Luiz Inacio Lula da Silva bertemu dengan Presiden Indonesia Prabowo Subianto di Jakarta. / Reuters
24 Oktober 2025

Presiden Prabowo Subianto mengumumkan rencana pemerintah untuk memasukkan bahasa Portugis ke dalam kurikulum sekolah di Indonesia. Kebijakan ini disebut sebagai langkah strategis untuk mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Brasil.

Keputusan tersebut disampaikan Prabowo dalam konferensi pers bersama Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis.

“Sebagai bentuk penghargaan terhadap pentingnya hubungan dengan Brasil, saya memutuskan bahasa Portugis akan menjadi salah satu bahasa prioritas dalam sistem pendidikan kita,” ujar Prabowo.

Presiden Brasil, Lula da Silva, menyambut baik pengumuman itu dan menilai inisiatif Indonesia mencerminkan komitmen kuat terhadap kerja sama antarnegara.

Prabowo juga menugaskan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti serta Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto untuk segera menyusun kurikulum pengajaran bahasa Portugis di sekolah dan universitas. Ia menegaskan bahwa bahasa Portugis akan berdampingan dengan bahasa asing lain seperti Inggris, Arab, Mandarin, Jepang, Korea, Prancis, Jerman, dan Rusia sebagai bahasa prioritas nasional.

Diplomasi pendidikan

Langkah ini disebut sebagai bagian dari upaya membangun “hubungan khusus baru” antara Jakarta dan Brasília. Menteri Luar Negeri Sugiono menuturkan bahwa komunikasi lintas budaya merupakan fondasi penting dalam memperkuat kemitraan kedua negara. “Presiden ingin memperdalam kerja sama dengan Brasil. Bahasa adalah kuncinya,” ujar Sugiono dikutip oleh kantor media nasional RRI.

Pertemuan bilateral antara delegasi Indonesia dan Brasil di Istana Merdeka berlangsung lebih dari satu jam. Usai pertemuan, kedua pemimpin menyaksikan penandatanganan delapan nota kesepahaman (MoU) mencakup kerja sama antar lembaga pemerintah dan pelaku usaha.

Kunjungan kenegaraan Presiden Lula ke Jakarta yang berlangsung pada 22–24 Oktober merupakan bagian dari tur Asia Tenggara dan menjadi kunjungan keduanya ke Indonesia setelah tahun 2008. Agenda ini juga menjadi kunjungan balasan atas lawatan Presiden Prabowo ke Brasil pada Juli 2025.

Langkah Indonesia mengadopsi bahasa Portugis dalam kurikulum menandai kerja sama baru hubungan diplomatik dan budaya dengan Brasil, serta membuka peluang kolaborasi lebih luas di bidang pendidikan, penelitian, dan pertukaran akademik.

TerkaitTRT Indonesia - Indonesia dan Brasil memperkuat hubungan ekonomi selama kunjungan Lula

SUMBER:TRT Indonesia